Selasa, 29 Maret 2011

PROVINSI SULAWESI SELATAN

SULAWESI SELATAN


Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi . Ibu kotanya adalah Makassar , dahulu disebut Ujung Pandang . Gubernur Sulawesi Selatan saat ini adalah Bapak H.Syahrul Yasin Limpo Dan Wakil Gubernurnya adalah H. Agus Arifin Nu’mang .

VISI DAN MISI SULAWESI SELATAN 2008 – 2013

VISI :
“ Sulawesi Selatan Sebagai Provinsi Sepuluh Terbaik Dalam Pemenuhan Hak Dasar”

MISI :

1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan untuk Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat;
2. Mengakselerasi Laju Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Melalui Penguatan Ekonomi Berbasis Masyarakat;
3. Mewujudkan Keunggulan Lokal Untuk Memicu Laju Pertumbuhan Ekonomi Wilayah;
4. Menciptakan Iklim yang Kondusif Bagi Kehidupan yang Inovatif;
5. Menguatkan Kelembagaan Dalam Perwujudan Tatakelola yang Baik.

A. PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN

A.1 KONDISI EKONOMI :

Ekonomi Sulsel bertumbuh 7,78 persen pada tahun 2008 dan tumbuh sebesar 6,20 persen tahun 2009 atau 7,34 persen (tanpa nikel); Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I tahun 2010 mencapai 7,77 persen dan diperkirakan pada Triwulan II mencapai 8,02 persen;
PDRB tahun 2009 (ADHK) sebesar Rp 47,31 Triliun dan 99,90 Triliun (ADHB);
Pendapatan Perkapita Rp 12,63 Juta pada tahun 2009.

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan IV-2010, lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya maupun triwulan IV-2009 (sumber: Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan). Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2010 tercatat sebesar 8,93% (yoy), sementara pada triwulan III-2010 sebesar 7,48%, dan pada triwulan triwulan IV-2009 sebesar 6,53%. Secara tahunan hampir semua sektor mengalami peningkatan pertumbuhan, sementara perlambatan pertumbuhan hanya dialami oleh sektor pertanian dan sektor pertambangan.

Laju inflasi tahunan Sulsel pada triwulan IV-2010, masih sejalan dengan proyeksi inflasi di kisaran 6,39 ± 0,5%, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Inflasi pada triwulan IV-2010 sebesar 6,56% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV-2009 sebesar 3,39% (yoy) namun menurun dibandingkan triwulan III-2010 sebesar 6,58% (yoy). Sementara itu, dibandingkan inflasi Nasional sebesar 6,96% (yoy)[1], Inflasi tahunan Sulsel masih tercatat lebih rendah.

Kinerja perbankan Sulsel pada triwulan IV-2010 secara umum mengalami perlambatan pertumbuhan jika dibandingkan dengan triwulan III-2010. Hal ini tercermin dari penurunan beberapa indikator perbankan seperti penghimpunan DPK (Dana Pihak Ketiga) dan penyaluran kredit. Penyebab melambatnya kinerja perbankan tersebut terutama karena perlambatan pertumbuhan di sisi kredit dan DPK pada Bank Umum konvensional, sebaliknya kinerja Bank Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih menunjukan peningkatan pertumbuhan pada penghimpunan DPK maupun penyaluran kredit. Sejalan dengan itu, kinerja intermediasi perbankan yang dicerminkan oleh nilai LDR (Loan to Deposit Ratio) secara keseluruhan mengalami perlambatan pertumbuhan, terutama karena pertumbuhan DPK melebihi pertumbuhan kredit. Sedangkan NPLs (Non Performing Loans) pada triwulan laporan secara gross adalah sebesar 2,94%, masih berada dibawah batas aman 5,00%.

A.2 Gerbang Emas

Gerbang Emas adalah singkatan dan Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat, yaitu suatu program pembangunan Pemerinlah Propinsi Sulawesi Selatan dalam bidang ekonomi kerakyatan, khususnya bagi masyarakat pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara optimal. Program ini merupakan kelanjutan sekaligus melengkapi program-program pembangunan terdahulu, dengan tltik berat pada aspek produksi, pengolahan dan pemasaran dalam satu sistem yang terintegrasi.

Tujuan yang ingin dicapai melalui gerakan ini adalah

1. Meningkatkan produktifitas, kualitas serta nilai tambah komoditi melalui pemberdayaan kelembagaan masyarakat lokal.
2. Meningkatkan aksesibilitas petani dan pengusaha kecil dan menengah ke perbankan dan lembaga keuangan
3. Merangsang tumbuhnya aktifitas agroindustri
4. Meningkatkan peranan pemerintah sebagai fasilitator pembangunan

Dalam upaya mengakomodasi dinamika pembangunan ekonomi wilayah dalam dua dasawarsa terakhir, Pemerintah Propinsi Sulawesi Selalan telah menerapkan beberapa program pembangunan strategis, khususrnya berorientasi kepada pengembangan komoditi unggulan. Mulai dari Program Perwilayahan Komoditas (WILKOM) yang menitik beratkan pada alokasi ruang pertanian dan Gerakan Ekspor Dua Kali Lipal (GRATEKS 2) yang menitikberatkan pada peningkatan produksi.

Kedua program ini telah memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan ketahanan ekonomi wilayah yang cukup tangguh Hal ini terbukti pada saat perekonomian Indonesia menghadapi keterpurukan yang berkepanjangan akibat krisis ekonomi, sementara perekonomian wilayah Sulawesi Selatan dapat pulih dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Menghadapi fenomena pembangunan saat ini, dimana peranan pemerintah tidak lagi sebagai penggerak pembangunan, telapi hanya sebagai fasilitator pembangunan yang diikuti oleh keterbatasan sumber-sumber dana pemerintah, maka dirasakan program-program pembangunan terdahulu perlu mendapat penyempurnaan melalui pendekatan baru. Di samping itu fokus pembangunan saat ini lebih berorienlasi kepada ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan usaha kecil, mikro dan koperasi, Menjawab keterbatasan dana pembangunan pemerintah menjadikan peranan perbankan sebagai sumber dana pembangunan yang utama. Tetapi disisi lain penyaluran dana kredit yang ditujukan kepada pengusaha kecil. mikro dan koperasi (UKMK) masih terbatas. Selama ini Lembaga-lembaga terkait meliputi lembaga produksi, distribusi, industri, dan perbankan masih berjalan sendiri-sendiri.


I. PENGERTIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan salah satu komponen sumber pendapatan daerah sebagaimana di atur dalam pasal 79 undang – undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah , bahwa sumber pendapatan daerah terdiri dari :

A. Pendapatan asli daerah , yaitu :
1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Daerah
3. Hasil perusahaan milik daerah dan Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang di pisahkan dan lain- lain pendapatan asli daerah yang sah
B. Dana Perimbangan
C. Pinjaman Daerah
D. Lain – lain pendapatan daerah yang sah

II. Hambatan Pembangunan Daerah

1.Sumber daya manusia

SDM yang berkualitas rendah dan juga keahlian dan kewirausahaan yang rendah menghambat pembangunan.Banyak warga sulawesi selatan masih minim menginjak jenjang pendidikan terutama di daerah terpenci l.Hal itu dapat menyebabkan produktivitas manusia rendah padahal sdm berkualitas sangat penting dan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).

2.Sumber Daya Modal (investasi)

Investasi di sulawesi selatan masih cukup minim padahal banyak daerah daerah yang dapat dioptimalkan Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.Investasi merupakan langkah awal kegiatan produks

3.Teknlogi yang rendah

penggunaan teknologi yang rendah menyebabkan ketidakefesien dan produktifitas yang rendah. Secara umum dapat dikatakan bahwa makin tinggi teknologi yang digunakan maka makin besar kemampuannya untuk memperbesar tingkat produksi dan mempercepat pembangunan ekonomi

4.Perkembangan Penduduk

Jumlah penduduk di sulawesi selatan masih tergolong sangat besar apa lagi pertumbuhan penduduk yang tidak di sertai pendidikan dan terjadilah masyarakat yang tidak produktif dapat menjadi beban bagi pembanguan.di dasari bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu pengangguran di masa akan dating dan produktifitas masyarakat rendah.Hal ini akan menurunkan tingkat pendapatan perkapita

III & IV PRODUK UNGGULAN & SUMBANGAN PAD

Sumber pendapatan dari provinsi Suolawesi Selatan adalah :

1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Daerah
3. Hasil kekayaan alam Daerah , yaitu :

Beberapa sektor unggulan Provinsi Sulawesi Selatan

1. Pertanian

Sulawesi selatan merupakan penghasil tanaman panan dikawasan timur Indonesia. Predikat sebagai lumbun padi nasional mengukuhkan posisi sulawesi selatan sebagai produsen tanaman pangan yang cukup potensial. Selain ini padi sebagi komoditasi tanaman pangan andalan, tanaman pangan lainnya yang dihasilkan sulawesi selatan adalah jagun, ubi kayu, ubi jalar dan kacang – kacangan.

Produksi padi sul-sel tahun 2004 sebesar 3.229.912 ton yang dipanen dari area seluas 704.775 ha atau rata-rata 4,58 ton perhektar yang berarti turun sekitar 1,24 persen dibandingkan dengan tahun 2003, yang menghasilkan 4.003.078 ton padi dengan luas panen 847.305 ha dengan rata-rata produksi 4,72 ton per hektar.

Sebagian besar produksi padi di sul-sel dihasilkan oleh jenis padi sawah. Jenis padi ini menyumbang 99,65 persen dari seluruh produksi padi atau sebesar 3.218.651 ton sedangkan sisanya dihasilkan oleh padi lading. Produksi jagung sul-sel pada tahun 2004 sebesar 661.249 ton dengan luas panen 192.456 ha atau menghasilkan rata-rata 3,44 ton / ha. Produktivitas tanaman ini relative naik jika dibangdingkan dengan tahun 2003 yang berproduksi rata-rata 2,86 ton/ha. Produksi ubi jalar, ubi kayu dan kacang – kacangan,padi,jagung,ubi kayu,kedelai,tebu dan kopi

2. Kehutanan

Hutan di sulawesi selatan pada tahun 2004 seluas 3.264.713 ha yang antara lain terdiri dari 1.207.301,90 ha hutan lindung, 488.551,00 ha hutan produksi terbatas, dan 131.041,10 ha hutan produksi biasa. Produksi hasil hutan terdiri dari kayu dan non kayu (seperti rotan dan dammar). Produksi hutan Sul-Sel pada tahun 2004 yang berupa kayu sebesar 147.739,24 kubik. Hasil lainnya yakni rotan 6.478,67 pon dan getah pinus 180.126,000.

3. Perindustrian

Sektor industri dapat dibedakan atas industri besar, sedang, kecil dan rumah tangga. Data mengenai industri esar dan besar tersedia setiap tahun yang di kumpulkan dengan cara sensus lengkap, sedangkan data industri kecil dan rumah tangga tidak tersedia setiap tahun.

Perusahaan Sulawesi Selatan tahun 2004 tercatat sebanyak 65.906 buah dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 210.689 orang jumlah perusahaan ini mengalami penurunan diandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana tercatata 74.212 buah dengan tenaga kerja 209.319.

4. Pertambangan

Jenis bahan tambang atau galian yang banyak terdapat di Sulawesi Selatan adalah batu gamping sebanyak 3.443.640,95 ton. Jenis tambang lainnya berupa tanah liat, nikel, pasir, dan marmer.

5. Perikanan

Kontribusi sub sektor perikanan pada tahun 1994 terhadap PDRB sebesar 7,67 persen, meningkat menjadi 9,20 persen pada tahun 1999. Sedangkan kontribusi sub sektor perikanan terhadap sektor pertanian pada tahun 1994 sebesar 19,98 persen dan meningkat menjadi 21,94 persen pada tahun 1999.

Produksi perikanan laut pada tahun 1994 sebesar 394,4 ribu ton dan pada tahun 1999 meningkat menjadi 429,9 ribu ton dengan rata?rata perturnbuhan sebesar 4,23 persen. Produksi perikanan mengalami peningkatan sekitar 4,43 % pertahun yang berhasil dari penangkapan di laut, dan perairan umum, budidaya tambak, kolam dan mina padi. Sedangkan perdagangan hasil perikanan ke luar negeri adalah udang beku, teripang, rumput laut dan telur-telur ikan terbang.

6. Pariwisata

Kontribusi pariwisata bagi Provinsi Sulawesi Selatan begitu nyata karena banyak sector Pariwisata yang kini tengah di kembangkan terutama pariwisata di bidang kelautan, setiap tahun banyak turis yang mengunjungi Sulsel terutama Makassar baik turis asing maupun turis dalamnegeri sendiri.beberapa tempat pariwisata yang ada di sumatra selatan yang indah juga menambah pendapatan daerah sumatra selatan

A.Wisata Alam :

1.Malino

Malino merupakan tempat agrowisata dan peristirahatan di Sulsel yang menampilkan pemandangan hijau perkebunan teh dan hutan pinus. Di kota yang dingin ini tumbuh beraneka ragam bunga tropis dan buah-buahan. Selain itu di sebelah timur kota terdapat air terjun Takapala yang dapat dicapai dengan mengendarai kuda.

2. Air Terjun Bantimurung

Wisata alam Bantimurung merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, khususnya pada hari libur. Daya tarik utamanya adalah air terjun dan tempat pemandian di bawahnya. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati suasana sejuk dengan berbagai spesies kupu-kupu yang cantik.

3.Lemo dan Londa

Lemo dan Londa adalah dua desa yang terkenal dengan kuburan karangnya. Londa merupakan salah satu dari beberapa tempat penguburan gantung yang paling tua, dimana ditempat itu terkubur jasad beberapa anggota bangsawan setempat. Sebuah balkon yang besar dipenuhi dengan gambar-gambar kematian. Replika jenasah itu disebut Tau-Tau dan dipajang di depan gua di atas tebing yang curam. Sementara Lemo merupakan tempat peristirahatan terakhir para ningrat Toraja yang disemayamkan dalam bentuk Tau-Tau dan paling baik dikunjungi pada pagi hari.

B. Wisata Bahari

1. Pelabuhan Paotere

Paotere adalah sebuah pelabuhan tradisional yang menjadi tempat berlabuh beragam perahu mulai dari yang kecil dengan layar tunggal sampai dengan perahu pinisi dan lambo dengan layar yang lebih banyak dan besar serta bermesin.

C.Wisata Pantai

1. Pantai Losari

Pantai ini merupakan aikon kota Makassar kedua setelah Lapangan Karebosi. Pantai ini menjadi tempat rekreasi paling diminati warga kota karena letaknya yang berada di tengah kota Makassar. Pada Minggu pagi pantai ini dipadati warga kota yang berolahraga sambil menikmati jajanan yang ada di sepanjang jalan. Pada sore hari kita dapat menikmati pemandangan matahari terbenam (sunset) dengan latar pulau-pulau kecil di perairan dalam.

2. Pantai Akkarena

Kawasan wisata ini terletak di kawasan terpadu Tanjung Bunga, merupakan pusat wisata modern dengan berbagai sarana pendukung seperti restoran, café, sarana bermain anak-anak dan panggung hiburan


V Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan :

1.Sumber Daya Alam

Sumber daya alam Sulawesi selatan berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak Selain itu Sumatrea selatan kaya akan Sumber daya alam di bidang pertanian hal ini dapat membantu pendapatan daerah Sulawesi selatan dan dapat digunakan untuk pembangunan daerah.

2. Posisi geografis

Sulawesi selatan profisi geografi sangat strategis terbukti banyak pelabuhan plabuhan yang dapat meningkatkan pendapatan daerah.

3.Sumber Daya Manusia

Sumatra selatan harus menigkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya agar dapat membantu terciptanya pembangunan daerah yang maksimal

4.Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Di samping itu ada juga faktor-faktor non ekonomi yg dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat,keadaan politik,kelmbagaan dan sistem yang berkembang dan berlaku.

VI Gubernur Dan Wakil Gubernur

Gubernur : DR. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, SH, M.Si, MH
Wakil Gubernur : Ir. AGUS ARIFIN NU'MAN, M.S

Sumber : 1. www.sulsel.go.id
2. www.wikipedia.com
3. www.google.com